HIDUP INI SINGKAT KAWAN !!! BERBUAT BAIKLAH UNTUK SESAMA, AGAR HATI MENJADI DAMAI !!! OPTIMALKAN POTENSI DIRI, AGAR HIDUP INI TIDAK SIA - SIA

Friday, June 27, 2025

thumbnail

Rutinitas Pagi ANTI MAAG (Durasi: ±60 menit)

⏰ 0 Menit – Baru Bangun Tidur

  • Duduk perlahan, hindari langsung berdiri cepat (lambung masih sensitif)
  • Minum 1 gelas kecil air hangat (±150 ml) → bantu “bangunkan” sistem cerna
  • Lakukan peregangan ringan (tarik napas dalam 3–5x, putar bahu, regangkan pinggang)

⏰ +10 Menit – Makan Ringan untuk Lapisan Lambung

  • Pilih salah satu dari ini:
    • 1 buah pisang matang
    • 2–3 keping biskuit polos rendah gula
    • 1 iris roti tawar putih
  • Kunyah perlahan agar lambung tidak “kaget”

⏰ +20 Menit – Minum Herbal Temulawak

  • 1/2 gelas (±100 ml) temulawak hangat
  • Jika ingin ditambah madu, cukup 1 sdt
  • Duduk tenang saat minum, hindari tergesa-gesa

⏰ +30 Menit – Aktivitas Ringan

  • Jalan kaki pelan di sekitar rumah, menyapu halaman, atau peregangan ringan 5–10 menit
  • Hindari langsung duduk bengkok/menunduk lama

⏰ +45–60 Menit – Sarapan Penuh

Contoh menu yang aman untuk lambung:

  • Nasi hangat + tempe rebus/tahu kukus + sayur bening
  • Bubur ayam polos tanpa sambal atau kerupuk
  • Oatmeal polos + pisang iris + susu rendah lemak

Hindari dulu: kopi, gorengan, sambal, buah asam (jeruk, nanas), santan

Thursday, June 26, 2025

thumbnail

Pupuk Buah Pengganti Booster 76

Alternatif Booster 76

Fungsi utama Booster 76:

  • Meningkatkan fase generatif: bunga dan buah
  • Mengandung: Kalium (K), Fosfor (P), mikronutrien, dan kadang zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti paclobutrazol

๐Ÿ” Kita akan mengganti PBZ dan kimia sintetis dengan bahan alami yang tinggi P & K, serta ZPT dari alam.


๐Ÿงช Resep Booster Buah Alami (Alternatif Booster 76)

Bahan-bahan:

  1. Air cucian beras (fermentasi) – kaya vitamin & nutrien mikro
  2. Air rebusan kulit pisang / abu sekam – kaya kalium (K)
  3. Air rebusan tulang ikan / keong / rebusan bonggol pisang – tinggi fosfor (P)
  4. Gula merah (molase) – sumber energi untuk fermentasi mikroba
  5. EM4 atau starter probiotik – untuk fermentasi dan menjaga stabilitas
  6. Daun bambu muda / daun pepaya / kecambah tauge – sumber ZPT alami (hormon auksin & sitokinin)

Cara Membuat Ekstrak Daun Pepaya (Tanpa Rebus)

Bahan:

·         5–10 lembar daun pepaya muda atau sedang

·         ±200 ml air bersih

·         Saringan kain atau kain kasa

 Langkah:

1.      Cuci daun pepaya, lalu tumbuk/haluskan (bisa diblender atau diulek).

2.      Tambahkan sedikit air bersih (±200 ml).

3.      Peras dan saring hasil tumbukan hingga menjadi cairan ekstrak hijau.

4.      Siap dicampurkan ke dalam larutan fermentasi.

 

Cara Membuat:

  1. Siapkan wadah 5 liter (jerigen atau ember).
  2. Masukkan:
    • 1 liter air cucian beras
    • 1 liter air rebusan kulit pisang (atau larutan abu sekam, buat laruan abu sekam) 
      • ๐Ÿ“Œ Bahan:

        ·         1–2 gelas abu sekam

        ·         ± 5 liter air bersih

        ·         Ember atau jerigen

        ·         Alat pengaduk

        ๐Ÿ› ️ Langkah:

        1.      Masukkan abu sekam ke dalam air.

        2.      Aduk rata selama 2–5 menit agar unsur hara larut.

        3.      Diamkan ±1–2 jam (boleh lebih lama jika ingin endapan turun).

        4.      Saring jika ingin hasil bening, atau gunakan langsung (dengan endapan tipis pun aman).

        5.      Siap digunakan atau dicampurkan ke larutan fermentasi booster.

    • 1 liter air rebusan tulang ikan
    • 0,5 liter ekstrak daun pepaya/kecambah (ditumbuk, disaring)
    • 5 sdm gula merah cair / molase
    • 50 ml EM4
  3. Tambahkan air hingga total volume 5 liter.
  4. Tutup rapat, buka 1× sehari selama 5–7 hari untuk fermentasi.

Cara Aplikasi:

Metode

Dosis

Frekuensi

Semprot daun

100–200 ml per 14–16 L air

Setiap 10 hari

Siram ke akar

200 ml per tanaman dewasa

Setiap 2 minggu

⏰ Gunakan saat tanaman masuk fase pembungaan (generatif). Jangan digunakan saat fase awal vegetatif.


๐Ÿง  Catatan Tambahan:

  • Hormon alami dari daun pepaya, tauge, atau daun bambu akan merangsang tunas bunga dan buah tanpa efek samping jangka panjang.
  • Fermentasi meningkatkan ketersediaan nutrisi dan memperbanyak mikroorganisme baik.
  • Hindari over-dosis karena bisa menimbulkan pertumbuhan jamur (dari gula tinggi).
  • Simpan larutan di tempat sejuk dan gunakan maksimal 1 bulan setelah fermentasi.

๐Ÿ’ก Bonus Tips

  • Kombinasikan dengan pupuk dasar seperti kompos matang, pupuk kandang, atau NPK organik.
  • Setelah 2–3 aplikasi, amati hasil: bunga keluar lebih banyak, buah lebih cepat matang, tanaman tetap sehat.

Wednesday, May 14, 2025

thumbnail

Tangisan Anak Negeri

 Edisi, Mei 2025

"Tangisan Dalam Diam: Suara Seorang Anak Bangsa"

Di sudut sebuah desa kecil, di balik jendela reyot rumahnya, seorang anak bangsa duduk termenung. Matanya menatap kosong ke langit, seakan menanti keajaiban yang tak kunjung datang. Hatinya pedih, bukan karena lapar, tapi karena menyaksikan negerinya tercabik oleh kepentingan yang bukan milik rakyatnya.

Ia tumbuh dengan mimpi besar, bercita-cita ingin menjadi manusia yang berguna bagi tanah kelahirannya. Tapi hari ini, mimpinya terasa begitu jauh. Ia melihat bagaimana para pejabat, yang seharusnya menjadi pelayan rakyat, justru sibuk membangun menara untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Mereka lupa akan sumpah jabatan. Mereka lupa bahwa kursi itu milik rakyat, bukan warisan keluarga atau partai.

Lebih menyakitkan lagi, ia menyaksikan teman-teman sebayanya—anak-anak yang katanya tulang punggung bangsa—harus menghentikan langkahnya di gerbang sekolah. Bukan karena tak ingin belajar, tapi karena tak ada uang untuk membayar seragam atau membeli buku. Subsidi pendidikan dan beasiswa yang seharusnya menjadi penyambung harapan, justru jatuh ke tangan anak-anak pejabat dan mereka yang sudah berkecukupan. Tak ada sosialisasi, tak ada pendampingan bagi masyarakat bawah. Seolah mimpi hanya milik mereka yang punya kuasa.

Ia juga menyaksikan bagaimana para pejabat daerah saling bertikai dengan pemerintah pusat. Bukan karena perbedaan visi rakyat, tapi karena ego politik dan loyalitas kelompok yang sempit. Program-program penting tertahan, pembangunan tersendat, dan rakyat jadi korban utama dari drama kekuasaan.

Di parlemen, wakil-wakil rakyat yang dulu disambut sorak sorai saat kampanye, kini bagai hantu tanpa suara. Mereka lupa akan janji-janji, sibuk mencari aman dalam zona kekuasaan, dan perlahan-lahan menjauh dari suara rakyat yang dulu mengangkat mereka.

Dan di jalanan, anak bangsa ini melihat semakin banyak tindak kriminal yang dibiarkan. Kejahatan tumbuh seperti jamur, seolah ada ruang untuk mereka berkembang. Rakyat ketakutan, enggan keluar rumah malam hari, dan kehilangan rasa percaya pada institusi yang katanya berwenang melindungi.

Birokrasi pun tidak lebih baik. Para pegawai negeri di tingkatan bawah lebih percaya pada laporan di atas kertas dibandingkan realita di lapangan. Data demi data dikirim ke atas tanpa pernah benar-benar menyentuh tanah. Akibatnya, kebijakan yang lahir justru meleset dari kebutuhan rakyat sejati.

Anak bangsa itu terdiam. Ia tak ingin menyerah, tapi hari ini ia menangis—bukan karena lemah, tapi karena cinta yang terlukai. Cinta pada negeri yang dulu ia banggakan, yang kini terasa jauh dari cita-cita para pendirinya.

Namun di tengah kesedihan itu, ia masih menyimpan nyala kecil dalam dadanya. Nyala harapan bahwa kelak, akan lahir pemimpin yang benar-benar memihak rakyat. Bahwa akan ada hari di mana keadilan bukan hanya cerita di buku, tapi nyata di tiap sudut negeri.

Dan hingga hari itu datang, ia akan tetap bermimpi… meski dalam diam.

thumbnail

Resep Anti Jamur Tanaman Bahan Alami

 RESEP 1: Fermentasi Bawang Putih + Daun Sirsak (Antijamur Kuat)

Bahan:

  • 10 siung bawang putih
  • 10 lembar daun sirsak (bisa juga daun pepaya jika tidak ada)
  • 1 liter air bersih

Cara Buat:

  1. Blender bawang putih dan daun sirsak dengan air.
  2. Diamkan 12–24 jam dalam ember tertutup (fermentasi ringan).
  3. Saring dan siap digunakan.

Cara Pakai:

  • Semprotkan langsung ke batang tanaman, khususnya di bagian luka atau bercak jamur.
  • Ulangi 2–3 kali seminggu.

RESEP 2: Jamu Air Cucian Beras + Daun Kelor (Probiotik + Antijamur)

Bahan:

  • Air cucian beras (yang pertama) 1 liter
  • 1 genggam daun kelor (atau daun ketepeng kalau ada)
  • 2 sendok makan gula merah cair (untuk fermentasi)

Cara Buat:

  1. Blender daun kelor dengan air cucian beras.
  2. Tambahkan gula merah cair dan aduk rata.
  3. Simpan dalam botol tertutup selama 3 hari (fermentasi, tutup jangan terlalu rapat).
  4. Saring sebelum digunakan.

Cara Pakai:

  • Campur 1:5 dengan air (misal 200 ml larutan + 1 liter air).
  • Siram ke pangkal batang atau semprotkan ke batang tua.

RESEP 3: Abu Dapur + Air Kelapa (Pemulih Tanah dan Batang Tua)

Bahan:

  • 1 genggam abu kayu dapur
  • 1 liter air kelapa (bisa yang hampir basi)
  • 1 sendok makan kapur pertanian (kalau ada, opsional)

Cara Buat:

  1. Campur semua bahan dan aduk rata.
  2. Diamkan 1 hari (fermentasi ringan).

Cara Pakai:

  • Siramkan ke pangkal batang, 1 minggu sekali.
  • Jangan disemprotkan ke daun (karena abu bersifat abrasif).

RESEP 4: Pestisida Serba Guna (Antijamur + Antiulat)

Bahan:

  • 5 siung bawang putih
  • 5 lembar daun pepaya
  • 1 batang serai
  • 1 liter air
  • 1 sendok sabun cair (sebagai perekat)

Cara Buat:

  1. Blender semua bahan (kecuali sabun cair).
  2. Diamkan 1 malam, lalu saring.
  3. Tambahkan sabun cair sebelum digunakan.

Cara Pakai:

  • Semprot langsung ke batang, daun, dan buah muda.
  • Ulangi setiap 5–7 hari, pagi atau sore hari.

Tips Penting:

  • Simpan sisa jamu di botol tertutup di tempat sejuk (maksimal 1 minggu).
  • Jangan semprot saat hujan atau matahari terik.
  • Tes dulu di 1–2 pohon sebelum ke semua pohon, untuk melihat respons tanaman.
thumbnail

Resep Media Tanam Plus Anti Jamur

 Resep 2: Air Cucian Beras + Daun Kelor

  • Fungsi untuk media tanam:
    • Menambah mikroba baik (probiotik alami)
    • Meningkatkan kesuburan dan menekan jamur patogen di tanah

Cara Pakai untuk Media Tanam:

  • Siram ke tanah 3–5 hari sebelum tanam bibit.
  • Atau campur dengan pupuk kandang/kompos lalu fermentasi 5–7 hari → digunakan sebagai pupuk dasar.

Resep 3: Abu Dapur + Air Kelapa

  • Fungsi untuk media tanam:
    • Menambah unsur kalium dan kalsium
    • Menyeimbangkan pH tanah (mengurangi keasaman)
    • Menekan pertumbuhan jamur

Cara Pakai:

  • Campur ke dalam tanah tanam (misal 1 genggam abu + 1 liter air kelapa per 10 kg tanah)
  • Aduk merata, diamkan 3–7 hari sebelum tanam bibit

Trichoderma (Kalau Pakai)

  • Sangat direkomendasikan untuk campuran media tanam.
  • Bisa ditaburkan ke tanah atau dicampur dengan kompos.
  • Membantu menekan jamur patogen seperti Phytophthora dan Fusarium sejak awal.

 

⚠️ Tidak Disarankan Langsung untuk Media Tanam:

Resep 1 dan 4 (Antijamur Kuat – Bawang Putih, Serai, dll.)

  • Kandungan senyawa antimikroba kuat bisa:
    • Membunuh mikroorganisme baik di tanah jika langsung dicampur ke media tanam
    • Menyebabkan stres akar muda jika tanah belum cukup netral

Kalau ingin dipakai:

  • Gunakan sebagai semprotan sterilisasi tanah sebelum tanam, lalu diamkan 5–7 hari.
  • Atau semprotkan ke bedengan beberapa hari sebelum tanam untuk menekan jamur liar.

 

Rekomendasi Singkat Tahapan Persiapan Media Tanam Organik:

  1. Gemburkan tanah dan bersihkan dari gulma/jamur sisa
  2. Campurkan:
    • Kompos matang / pupuk kandang
    • Abu dapur (1–2 genggam/m²)
    • Resep air cucian beras fermentasi (disiramkan)
  3. Diamkan selama 5–7 hari
  4. Jika perlu, siram lagi dengan larutan Trichoderma atau EM4
  5. Baru tanam bibit kakao atau tanaman lain

Wednesday, April 30, 2025

thumbnail

Panduan Pemupukan Coklat

 

Panduan Pemupukan Kakao (Theobroma cacao)

Berikut ini adalah panduan detail pemupukan tanaman kakao berdasarkan jenis pupuk dan fase pertumbuhannya.

1. Fase Pembibitan (0–6 bulan)

Jenis Pupuk

Dosis & Cara Aplikasi

Fungsi

Kompos/kandang

1–2 kg per polybag

Menambah bahan organik & struktur tanah

NPK 15:15:15

5–10 gram per bibit per bulan (larutkan ke air)

Merangsang pertumbuhan akar dan daun

Dolomit (Kapur)

10–20 gram (sekali sebelum tanam)

Menetralisir keasaman tanah, tambah Mg & Ca

 

2. Fase Vegetatif (Tanaman muda 6 bulan – 2 tahun)

Jenis Pupuk

Dosis (per pohon per tahun)

Cara & Waktu

Pupuk Kandang

5–10 kg

2 kali setahun (awal & akhir musim hujan)

NPK 15:15:15

100–200 gram

Dibagi 2–3 kali aplikasi

Dolomit

0.5–1 kg

1–2 tahun sekali, tergantung pH tanah

Mikro (Borax, Zn, Cu)

2–5 gram sesuai jenis

1 kali/tahun, larutkan & semprotkan ke daun

 

3. Fase Generatif (Produksi, umur > 3 tahun)

Jenis Pupuk

Dosis (per pohon per tahun)

Fungsi & Catatan

Pupuk Kandang

10–20 kg

Menjaga kesuburan jangka panjang

NPK 12:12:17+2MgO

500–1000 gram

Tinggi K → mendukung pembentukan biji

Urea (N)

100–200 gram

Bila daun terlihat pucat atau kuning

TSP/SP-36 (P)

100–150 gram

Mendukung akar & bunga (awal musim hujan)

KCl (K)

200–400 gram

Untuk pembentukan buah & kualitas biji

Dolomit

1–2 kg

1–2 tahun sekali, perbaiki pH tanah

Mikro (B, Zn, Cu)

Sesuai dosis pabrik (biasanya 1–2 gram per pohon)

Mendukung metabolisme tanaman

 

 Jadwal Umum Pemupukan Produksi:

Waktu

Jenis Pupuk

Awal musim hujan

NPK + pupuk kandang + dolomit

Pertengahan musim

TSP + KCl + mikro

Akhir musim hujan

Tambahan NPK (dosis ringan)

 

Tips Tambahan:

  • Lakukan analisis tanah setiap 2–3 tahun.
  • Jika hujan terlalu deras, hindari pemupukan karena bisa tercuci.
  • Gunakan mulsa organik untuk menjaga kelembaban dan memperlambat pelarutan hara.
  • Untuk hasil maksimal, bisa gunakan pupuk hayati (biofertilizer) untuk bantu penyerapan hara.
Flag Counter